Stres, Depresi, dan Pikiran Negatif
Stres adalah tekanan dari luar bisa membuat seseorang merasa tertekan. Tekanan yang digolongkan dapat membuat orang stres adalah Tekanan yang sifatnya mengancam, tekanan yang sifatnya menakutkan atau mengerikan ( scare ), tekanan yang sifatnya mengkhawatirkan, tekanan yang sifatnya menyakitkan atau yang menusuk.
Banyak penelitian yang mengungkap, stresnya sendiri tidak berbahaya. yang paling penting disini bukan soal bahaya atau tidak, melainkan bahwa stres sendiri tidak bisa di hindari dalam praktek hidup. Tidak mungkin orang hidup tanpa pernah merasakan stres.
Lalu apa yang paling membahayakan dari stres itu ? yang paling membahayakan adalah penilaian, pemaknaan, menyikapan, dan penangannya. Karena itu, dalam berbagai literatur dikenal istilah stres positif. Ciri - ciri stres positif itu antara lain :
- Kadarnya proporsional. Maksudnya disini adalah tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.
- Ada penyikapan yang konstruktif ( membangun ). Penyikapan disini adalah bagaimana kita meresponi tekanan-tekanan itu.
- Ada proses transformasi yang kita tempuh. Max More ( 1993 ) menyatakan, transformasi adalah sebuah proses yang dapat meningkatkan personal extropy ( kapasitas untuk berkembang )
Stres yang tidak ditangani secara positif sangat berpotensi menimbulkan depresi. Depresi adalah keadaan batin yang tertekan secara berkelanjutan. Kalau batin anda hanya merasa tertekan, itu disebut stres. Phillip L.Rice ( 1992 ), menjelaskan bahwa depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental ( berfikir, berperasaan, dan berperilaku ) seseorang.
Beberapa gejala depresi itu, antara lain :
- Memburuknya perasaan dan persepsi seseorang terhadap dirinya
- Memburuknya kemampuan seseorang dalam menanggapi persoalan
- Tidak bisa menemukan kesenangan dalam berbagai hal
- Munculnya perasaan putus asa, tidak berharga, atau sudah tidak berdaya lagi
- Berlebihan dalam menilai diri secara negatif, selalu menyalahkan diri secara negatif, selalu menyalahkan diri sendiri, dan selalu menghakimi diri dengan kesimpulan-kesimpulan yang negatif
- Tidak memilih gairah seksual positif
- Tidak bisa menciptakan hubungan yang hangat kepada teman atau keluarga
- Pesimis dalam melihat masa depan.
- Tidak menunjukan sifat bertanggung jawab ketika menyelesaikan tugas
- Cenderung ingin menarik diri dari orang banyak
- Memburuknya sikap dan tindakan sehari-hari
- Cepat marah, cepat mengeluh atau mengerutu
- Tidak puas dengan kehidupannya (kufur mental)
- Ingatannya tidak bagus atau rusak
- Konsentrasinya tidak bagus
- Gamang dalam melangkah, tidak memiliki keputusan hidup jelas
- Gagal dalam mengatasi persoalan hidup harian secara positif dan konstruktif (baik, bermanfaat dan benar) atau lebih cenderung membiarkan dan mengabaikan.
- Berfikir untuk bunuh diri atau "ingin mati saja"
" Seseorang tidak terluka hatinya oleh peristiwa yang menimpannya,
tetapi oleh opini yang ia ciptakan atas peristiwa itu"
( Michel de Montaigne, 1533-1592)
Sumber : Buku Kedasyatan Berfikir Positif oleh A.N Ubaedy (human learning specialist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar