Batu dan Hati
Mungkin
kamu pernah menemukan batu besar dipinggir pantai atau disekitar lingkungan
kamu. Batu yang tidak mempunyai nilai berharga tampak mata kita. Batu yang
sangat diremehkan dan dianggap tak berharga. Tapi, apakah kamu tau betapa
begitu berharganya batu itu secara tidak langsung?
Kamu
pernah mengukur berapa besar batu itu? Kamu pernah mengukur jarak perjalanan
batu itu untuk sampai ke tempat yang ia inginkan? Dan apakah kamu pernah
melihat batu itu jalan dengan sendirinya, meski kamu tau batu itu adalah benda
mati?
Seiring
kamu mengukur seberapa besarnya batu yang kekal abadi itu, coba kamu ukur rasa
cinta aku ke kamu selama ini. Mungkin dan memang hanyalah mungkin. Khayalan
hanyalah khayalan yang kita tidak tau bisa tercapai atau tidaknya.
Seiring
waktu kamu mengukur jarak perjalanan batu itu dan kalau memang kamu bisa
mengukur jarak perjalanan yang iya tempuh, pasti indah.Coba kamu ukur perjalanan waktu aku
mendekati kamu. Itu sulit dan banyak rintangan yang disebabkan suatu masalah.
Seiring
kamu berimajinasi untuk melihat batu itu berjalan, meski kamu tau batu itu
benda mati dan ia memang setia pada tempatnya bila tidak ada benda hidup yang
mengancamnya. Tidak ada salahnya bila kamu melihat perjalanan aku untuk bisa
meraih hatimu, walaupun aku tau sejujurnya hati kamu egois dengan apa isi yang
ada dikepalamu. Bukan apa isi yang ada dihatimu.
Kamu
harus bisa melihat dimana batu yang besar itu nampak sekali dihadapan kedua
mata kamu. Dan seharusnya kamu juga bisa merasakan saat dimana perjalanan batu
itu untuk bisa sampai ditempat yang sangat ia inginkan. Saat kamu bisa melihat
dan merasakan semuanya. Disitulah kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang tak
akan pernah sebanding dengan materi yang kamu miliki saat ini. Seperti batu
yang ingin menuju tempat yang dia tuju, dia mengharapkan orang lain membantunya
untuk menemukan tempat itu. Sampai pada saatnya tujuan itulah sampai kepada
titik yang sangat membahagiakan
Apa kamu
harus seperti ini? mempunyai hati yang menyerupai benda mati? Seperti batu
besar itu yang selalu kokoh walaupun diterjang ombak pantai sekalipun. Dan
cobalah kamu fikirkan betapa besarnya pengorbananku untuk bisa mendapatkanmu
walaupun bertubi-tubi masalah yang datang menghampiriku. Aku hanya ingin kita,
bukanlah kamu dan dia. Bukan mereka yang merasakan kebahagiaan itu tapi aku.
Lihatlah aku disini sedikit. Aku menunggu kebahagiaan itu datang untuk
melespaskan senyumanku kepada semua orang yang berada disekelilingku. Buktikanlah
ke mereka, bahwa aku dan kamu itu seperti batu besar yang abadi, indah dan
setia yang bisa membuat kebahagiaan yang tak ternilai harganya sebanding
berlian sekalipun.
Note : Tulisan
ini terinspirasi dari sebuah batu kecil yang mungkin dengan kasat mata tak
bernilai apapun. Benda mati yang tak berharga dan tak memberikan banyak
manfaat. Tapi inilah faktanya batu itu bisa diibaratkan hati. Perjalanan batu
itu diibaratkan sebuah pengorbanan untuk bisa mendapatkan apa yang kita
inginkan.
Pesan moral : jadikanlah cinta kalian seperti batu
yang besar, kekal, dan abadi.
The paps
Tidak ada komentar:
Posting Komentar