Halaman

Rabu, 11 April 2012

Batu dan Hati

Batu dan Hati

      Mungkin kamu pernah menemukan batu besar dipinggir pantai atau disekitar lingkungan kamu. Batu yang tidak mempunyai nilai berharga tampak mata kita. Batu yang sangat diremehkan dan dianggap tak berharga. Tapi, apakah kamu tau betapa begitu berharganya batu itu secara tidak langsung?

      Kamu pernah mengukur berapa besar batu itu? Kamu pernah mengukur jarak perjalanan batu itu untuk sampai ke tempat yang ia inginkan? Dan apakah kamu pernah melihat batu itu jalan dengan sendirinya, meski kamu tau batu itu adalah benda mati?

      Seiring kamu mengukur seberapa besarnya batu yang kekal abadi itu, coba kamu ukur rasa cinta aku ke kamu selama ini. Mungkin dan memang hanyalah mungkin. Khayalan hanyalah khayalan yang kita tidak tau bisa tercapai atau tidaknya.

      Seiring waktu kamu mengukur jarak perjalanan batu itu dan kalau memang kamu bisa mengukur jarak perjalanan yang iya tempuh, pasti  indah.Coba kamu ukur perjalanan waktu aku mendekati kamu. Itu sulit dan banyak rintangan yang disebabkan suatu masalah.

      Seiring kamu berimajinasi untuk melihat batu itu berjalan, meski kamu tau batu itu benda mati dan ia memang setia pada tempatnya bila tidak ada benda hidup yang mengancamnya. Tidak ada salahnya bila kamu melihat perjalanan aku untuk bisa meraih hatimu, walaupun aku tau sejujurnya hati kamu egois dengan apa isi yang ada dikepalamu. Bukan apa isi yang ada dihatimu. 

      Kamu harus bisa melihat dimana batu yang besar itu nampak sekali dihadapan kedua mata kamu. Dan seharusnya kamu juga bisa merasakan saat dimana perjalanan batu itu untuk bisa sampai ditempat yang sangat ia inginkan. Saat kamu bisa melihat dan merasakan semuanya. Disitulah kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang tak akan pernah sebanding dengan materi yang kamu miliki saat ini. Seperti batu yang ingin menuju tempat yang dia tuju, dia mengharapkan orang lain membantunya untuk menemukan tempat itu. Sampai pada saatnya tujuan itulah sampai kepada titik yang sangat membahagiakan

      Apa kamu harus seperti ini? mempunyai hati yang menyerupai benda mati? Seperti batu besar itu yang selalu kokoh walaupun diterjang ombak pantai sekalipun. Dan cobalah kamu fikirkan betapa besarnya pengorbananku untuk bisa mendapatkanmu walaupun bertubi-tubi masalah yang datang menghampiriku. Aku hanya ingin kita, bukanlah kamu dan dia. Bukan mereka yang merasakan kebahagiaan itu tapi aku. Lihatlah aku disini sedikit. Aku menunggu kebahagiaan itu datang untuk melespaskan senyumanku kepada semua orang yang berada disekelilingku. Buktikanlah ke mereka, bahwa aku dan kamu itu seperti batu besar yang abadi, indah dan setia yang bisa membuat kebahagiaan yang tak ternilai harganya sebanding berlian sekalipun.

Note : Tulisan ini terinspirasi dari sebuah batu kecil yang mungkin dengan kasat mata tak bernilai apapun. Benda mati yang tak berharga dan tak memberikan banyak manfaat. Tapi inilah faktanya batu itu bisa diibaratkan hati. Perjalanan batu itu diibaratkan sebuah pengorbanan untuk bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.

Pesan moral : jadikanlah cinta kalian seperti batu yang besar, kekal, dan abadi.

The paps

Tidak ada komentar:

Posting Komentar