Halaman

Selasa, 03 April 2012

MJS


          Pagi itu aku dan andra memutuskan untuk pergi ke cibodas karena kami berdua libur kuliah. Awalnya ini hanya sebuah candaan yang akhirnya menjadi kenyataan. Akupun ragu untuk pergi karena tidak ada persiapan sama sekali. Kami memutuskan untuk pergi berdua karena teman-teman kami yang lainnya sibuk dengan urusan masing-masingnya.
            Akhirnya kami memutuskan untuk pergi. Sementara itu waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB dan pada hari itu adalah hari jumat dan 2 jam lagi harus segera solat jumat. Aku dan andra nekat karena sudah lama sekali tidak pergi ke tempat itu. Cuacapun pagi itu sangat cerah dan sepertinya mendukung untuk kami berdua pergi.
            Waktupun menunjukkan pukul 12.00 dan adzan solat jumatpun telah dikumandangkan. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk solat jumat disebuah masjid yang berada dibogor. Andra solat jumat dan akupun menunggunya. Beberapa menit kemudian dan solat jumatpun selesai. Kami menesrukan perjalanan kembali.
            Setelah beberapa jam diperjalanan, akhirnyapun kita sampai di daerah puncak. cuaca saat itu mendung dan gerimis. Kami berdua memutuskan untuk makan siang berdua di daerah cibodas. Hari itupun kami merasa bahagia seperti manusia yang sedang dimabuk cinta. Selesai makan kami melanjutkan perjalanan lagi untuk menuju air terjun cibodas.
            Sampai dicibodas, aku ragu untuk naik ke air terjun karna keadaan cuaca yang gerimis dan jalan yang licin. Akhirnya dengan tekad dan nekat kami berdua melanjutkan untuk naik ke air terjun. Kiloan meter jalan dan puluhan anak tangga kami lalui.
            Sepanjang jalan menuju air terjun kami berdua bercerita tentang pengalaman masing-masing. Berkali-kali kami istirahat dan berkali-kali juga andra mengungkapkan perasaannya padaku. Tapi entah kenapa aku hanya menjawab “aku ga tau. Aku bingung!”. Setelah melalui jalan itu kami pun mendapatkan pemandangan indah. Air terjun yang sangat indah, yang mengalir dari pegunungan yang ada di daerah tersebut.
            Kami berduapun mengabadikan keindahan itu dengan berfoto-foto. Saat itu andra sangat antusias menyuruhku memotonya. Karena jalan yang terlalu jauh untuk mencapai air terjun tersebut, maka aku merasa lelah dan aku tidak mau menuruti permintaan andra.
            Waktupun sudah menunjukan pukul 17.00 WIB. Kami segera turun dan bergegas untuk pulang. selama perjalanan aku dan andra merasa bahagia. Tiba-tiba andra memberhentikan kendaraannya di depan sebuah toko burung. Andra memang senang sekali dengan burung. Dia banyak memelihara burung dirumahnya. Dan disana dia membeli seekor burung.
            Kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi untuk pulang. saat berada di bogor tiba-tiba andra bilang : “aku ga mau ah kecelakaan untuk ketiga kalinya gara-gara aku ngantuk dan tidur dijalan. Mau jadi apalagi badan aku kalau kecelakaan lagi”. “makanya kamu jangan sampai tidur yah. Kalau kamu ngantuk atau capek bilang aku” kataku kepada andra.
            Beberapa jam perjalanan akhirnya sampai juga dirumahku. Aku membuatkan minum untuk andra dan saat itu andra sedang menonton pertandingan bola dengan papaku. Waktupun menunjukan pukul 10.00 WIB akhirnya andra pun memutuskan untuk pulang karena besok dia harus kuliah.
            Beberapa menit kemudian handphoneku berdering. Dan aku terkejut mendengar kabar kalau andra mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Aku gelisah dan aku menangis sepanjang malam. Aku ingin melihat keadaan andra tapi aku tidak diizinkan orangtuaku kerumah sakit karena malam sudah terlalu ralut.
            Jam demi jampun berlalu aku hanya menunggu kabar dari adiknya andra. Saat itu waktu menunjukan pukul 04.00 WIB dan aku mendapatkan kabar kalau andra sudah dipanggil oleh yang Maha Kuasa. Andra meninggal. Lalu aku segera pergi kerumah sakit dan membawa jenazah andra ke rumahnya untuk dimakamkan. Selama perjalanan menuju rumahnya didalam ambulanpun aku meneteskan banyak air mata. Tak sanggup melihatnya seseorang yang disayang berada dibawah keranda mayat.
            Hari itu aku bertekad untuk menemaninya dihari terakhirnya. Aku melihat mulai dari dia dimandikan, dikafani dan dikuburi aku melihatnya. Ini semua seperti mimpi. Aku tidak percaya kalau andra telah dipanggil Tuhan terlebih dahulu. Kalau saja aku tau hari itu hari terakhir andra memberiku kebahagiaan, kalau saja aku tau hari itu hari terakhir untuk andra, aku tak akan pernah mau diberikan kebahagiaan. Aku akan menjawab semua pertanyaan.
            Hari ini minggu ke3nya aku telah ditinggalkan andra. Rasa rindu yang menyelimutiku saat ini begitu perih. Tapi aku tersadar semua yang Tuhan ciptakan akan kembali kepadaNya. Kita semua hanya titipan yang sewaktu-waktu dapat diambil olehNya. Pengalaman ini menjadikan aku saat ini orang yang kuat. Orang yang bisa menerima keikhlasan dengan cara yang sempurna. I love you MJS J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar