Pagi itu aku dan andra memutuskan untuk pergi ke cibodas
karena kami berdua libur kuliah. Awalnya ini hanya sebuah candaan yang akhirnya
menjadi kenyataan. Akupun ragu untuk pergi karena tidak ada persiapan sama
sekali. Kami memutuskan untuk pergi berdua karena teman-teman kami yang lainnya
sibuk dengan urusan masing-masingnya.
Akhirnya kami memutuskan untuk pergi. Sementara itu waktu
sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB dan pada hari itu adalah hari jumat dan 2 jam
lagi harus segera solat jumat. Aku dan andra nekat karena sudah lama sekali
tidak pergi ke tempat itu. Cuacapun pagi itu sangat cerah dan sepertinya
mendukung untuk kami berdua pergi.
Waktupun menunjukkan pukul 12.00 dan adzan solat jumatpun
telah dikumandangkan. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk solat jumat
disebuah masjid yang berada dibogor. Andra solat jumat dan akupun menunggunya.
Beberapa menit kemudian dan solat jumatpun selesai. Kami menesrukan perjalanan
kembali.
Setelah beberapa jam diperjalanan, akhirnyapun kita
sampai di daerah puncak. cuaca saat itu mendung dan gerimis. Kami berdua
memutuskan untuk makan siang berdua di daerah cibodas. Hari itupun kami merasa
bahagia seperti manusia yang sedang dimabuk cinta. Selesai makan kami
melanjutkan perjalanan lagi untuk menuju air terjun cibodas.
Sampai dicibodas, aku ragu untuk naik ke air terjun karna
keadaan cuaca yang gerimis
dan jalan yang licin. Akhirnya dengan tekad dan nekat kami berdua melanjutkan
untuk naik ke air terjun. Kiloan meter jalan dan puluhan anak tangga kami lalui.
Sepanjang jalan menuju air terjun kami berdua bercerita
tentang pengalaman masing-masing. Berkali-kali kami istirahat dan berkali-kali
juga andra mengungkapkan perasaannya padaku. Tapi entah kenapa aku hanya
menjawab “aku ga tau. Aku bingung!”.
Setelah melalui jalan itu kami pun
mendapatkan pemandangan indah. Air terjun yang sangat indah, yang mengalir dari
pegunungan yang ada di daerah tersebut.
Kami berduapun mengabadikan keindahan itu dengan
berfoto-foto. Saat itu andra sangat antusias menyuruhku memotonya. Karena jalan
yang terlalu jauh untuk mencapai air terjun tersebut, maka aku merasa lelah dan
aku tidak mau menuruti permintaan andra.
Waktupun sudah menunjukan pukul 17.00 WIB. Kami segera
turun dan bergegas untuk pulang. selama perjalanan aku dan andra merasa
bahagia. Tiba-tiba andra memberhentikan kendaraannya di depan sebuah toko
burung. Andra memang senang sekali dengan burung. Dia banyak memelihara burung
dirumahnya. Dan disana dia membeli seekor burung.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi untuk pulang.
saat berada di bogor tiba-tiba andra bilang : “aku ga mau ah kecelakaan untuk ketiga kalinya gara-gara aku ngantuk
dan tidur dijalan. Mau jadi
apalagi badan aku kalau kecelakaan lagi”. “makanya kamu jangan sampai tidur
yah. Kalau kamu ngantuk atau capek bilang aku”
kataku kepada andra.
Beberapa jam perjalanan akhirnya sampai juga dirumahku.
Aku membuatkan minum untuk andra dan saat itu andra sedang menonton
pertandingan bola dengan papaku. Waktupun menunjukan pukul 10.00 WIB akhirnya
andra pun
memutuskan untuk pulang karena besok dia
harus kuliah.
Beberapa menit kemudian handphoneku berdering. Dan aku
terkejut mendengar kabar kalau andra mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah
sakit. Aku gelisah dan aku menangis sepanjang malam. Aku ingin melihat keadaan
andra tapi aku tidak diizinkan orangtuaku kerumah sakit karena malam sudah
terlalu ralut.
Jam demi jampun berlalu aku hanya menunggu kabar dari
adiknya andra. Saat itu waktu menunjukan pukul 04.00 WIB dan aku mendapatkan
kabar kalau andra sudah dipanggil oleh yang Maha Kuasa. Andra meninggal. Lalu
aku segera pergi kerumah sakit dan membawa jenazah andra ke rumahnya untuk
dimakamkan. Selama perjalanan menuju rumahnya didalam ambulanpun aku meneteskan
banyak air mata. Tak sanggup melihatnya seseorang yang disayang berada dibawah
keranda mayat.
Hari itu aku bertekad untuk menemaninya dihari
terakhirnya. Aku melihat mulai dari dia dimandikan, dikafani dan dikuburi aku
melihatnya. Ini semua seperti mimpi. Aku tidak percaya kalau andra telah dipanggil
Tuhan terlebih dahulu. Kalau saja aku tau hari itu hari terakhir andra
memberiku kebahagiaan, kalau saja aku tau hari itu hari terakhir untuk andra,
aku tak akan pernah mau diberikan kebahagiaan. Aku akan menjawab semua
pertanyaan.
Hari ini minggu ke3nya aku telah ditinggalkan andra. Rasa
rindu yang menyelimutiku saat ini begitu perih. Tapi aku tersadar semua yang
Tuhan ciptakan akan kembali kepadaNya. Kita semua hanya titipan yang
sewaktu-waktu dapat diambil olehNya. Pengalaman ini menjadikan aku saat ini
orang yang kuat. Orang yang bisa menerima keikhlasan dengan cara yang sempurna.
I love you MJS J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar