Halaman

Jumat, 06 Januari 2012

Tulisan 11 (Terima Kasih Ayah)


Terima Kasih Ayah

Ayah...
Tangisanku membawa kebahagiaan untukmu
Suara merdumu meng-adzaniku
Saat aku terlahir suci ke dunia

Kau tak pernah mengeluh lelah
Kau tak pernah mengeluh sakit
Kau tak pernah merasa terepotkan olehku
Dan Kau tak pernah meminta balas budi dariku

Ayah...
Selalu berdoa setiap waktu
Selalu bekerja setiap hari
Dan selalu mengingat anaknya setiap detik

Tapi...
Apakah anak selalu ingat ayah?
Meminta apapun dan harus segera terpenuhi
Tak pernah mendoakan dan selalu menyusahkan
Tak pernah mendoakan dan selalu menyumpahi

Apakah pantas hal seperti itu ayah dapatkan?
Jawabannya adalah “TIDAK”
Ayah hanya menginginkan anaknya bahagia
Walaupun dia merasa terbebani

Ketulusan cinta dan sayangmu
Takkan pernah tergantikan oleh berlembar-lebar kertas yang dicetak menjadi uang
Takkan pernah tergantikan oleh setumpuk bata yang disusun menjadi sebuah rumah mewah
Dan takkan pernah tergantikan oleh rakitan besi yang dirangkai sehingga menjadi mobil yang mewah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar