Halaman

Jumat, 06 Januari 2012

Tulisan 13 (Bunda)


BUNDA

Pahit getir kau telan sendirian
hanya untuk menciptakan bahagia dihatiku
Entah dimana adilnya itu
tapi aku tak pernah sadar

Kau rengkuh aku saat ku lelah tak berdaya
namun justru kulupai mu saat aku sehat dan bertenaga
Mencari kesenanganku sendiri
padahal saat itu juga kau tukar kegembiraanmu untuk berjuta gelak tawa di bibirku

Bunda....
mengapa aku baru membuka mata
saat kau menutup nya
Mengapa aku tersadar
ketika kau telah tiada

Mengapa aku tak sempat membalas satu dari berjuta indahnya masa remajaku
yang kau ciptakan untukku
Bunda.....
Mengapa hanya kata mengapa yg kini mampu aku tuai bundaaaaaaa
Aku menyesaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar